Minggu, 07 Juli 2019

Lelang Pemerintah DKI Jakarta

Data Lelang Pemerintah DKI Jakarta tahun 2018
Penyusunan Community Action Plan Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kelurahan
Kampung Melayu di Jakarta Timur TA 2018




Container


Orient Overseas Container Line (OOCL) is a wholly-owned subsidiary of Orient Overseas (International) Limited (OOIL), a public company (0316) listed on the Hong Kong Stock Exchange. OOCL is one of the world's largest integrated international container transportation, logistics and terminal companies. As one of Hong Kong's most recognized global brands, OOCL provides customers with fully-integrated logistics and containerized transportation services, with a network that encompasses Asia, Europe, North America and Australasia. OOCL is well respected in the industry with a reputation for providing customer-focused solutions, a quality-through-excellence approach and continual innovation. OOCL pioneered transportation coverage of China and is an industry leader in information technology.

Container
Container 20" Feet dimension
Dimensi Luar :
Panjang : 6,058 m
Lebar : 2,438 m
Tinggi : 2,591 m

Dimensi Dalam :
Panjang : 5,898 m
Lebar : 2,352 m
Tinggi : 2,385 m

Bukaan Pintu :
Lebar : 2,343 m
Tinggi : 2,280 m

Volume : 33,1 m3
Berat Kotor : 30,480 kg
Berat Kosong : 2,400 kg
Muatan Bersih : 28,080 kg

Senin, 08 April 2019

Competitive Advantage of Air Asia

What is Competitive Advantage ?

A competitive advantage is an attribute that allows a company to outperform its competitors. Competitive advantages allow a company to achieve superior margins compared to its competition and generates valuefor the company and its shareholders.

Examples of Competitive Advantage

  1. Access to natural resources that are restricted to competitors
  2. Highly skilled labor
  3. A unique geographic location
  4. Access to new or proprietary technology
  5. Ability to manufacture products at the lowest cost
  6. Brand image recognition

Strategies for Competitive Advantage

  1. Cost Leadership

  2. Differentiation

  3. Focus

AirAsia’s Values
  1. Safety first
  2. High aircraft utilization
  3. Low fare, no frills
  4. Streamline operations
  5. Lean distribution system
  6. Point to point network
The low-cost concept became a moneymaker in the United States, where it was pioneered in the 1970’s by Southwest Airlines; the model for budget carriers elsewhere like Ryanair and easyJet in Europe.
AirAsia Internal Capabilities
Foster a dependency on Internet technology; such as direct ticketing
Online booking, online checking (flight status, promotions), boarding passes on mobile phones
Investment in the AirAsia Academy
Dynamic environment between employees and management, quarterly meetings
No communication barriers between employers and employees
“Employees before customers”
Aggressive marketing tactics, massive advertising, promotional packages
Employee motivation - rewards free flights for their staff
Offer customers the ticketless concept
Low operating costs - wages, airport fees, short ground waits due to simple boarding processes
Keeping costs low - uses one type of aircraft, Airbus A320
Differentiation Strategies to Online Businesses

Environment/ atmospherics
Making the intangible tangible
Building trust
Efficiency and timely order processing
Pricing
Customer Relationship Management (CRM)
Enhancing the experience
SWOT
Strenghs
Low cost operations
Fewer management levels, effective, focused and aggressive management
Simple proven business model that consistently delivers the lowest fares
Penetrate and stimulate potential markets
Multi-skilled staffs means efficient and incentive workforce
Single type fleet minimizes maintenance fee and pilot training cost
WeaknessesService resource is limited by lower costsLimited human resourcesGovernment interference and regulation on airport deals and passenger compensationNon-central location of secondary airportsBrand is vital for market position and developing it is always a challengeHeavy reliance on outsourcingNew entrants provide the price-sensitive services

Opportunities
Long haul flights are a trial to get undeveloped market share
Differentiation from the traditional LCC model by adding customer services or operation as full service airline with low fares
Ongoing industry consolidation has opened up prospects for new routes and airport deals
High fuel prices will squeeze out unprofitable competitors


Threats
Full service airlines may cut costs to compete
Entrance of other LCCs
High fuel prices decrease profits
Accident, terrorist attack, and disaster may affect customer confidence
Aviation regulations and government policy
Increase in operation costs in producing value-added services
System disruption due to heavily reliance on online sales

AirAsia Five Forces Analysis
Five Forces - an industry-level analysis to determine attractiveness of an industry
Threat of New Entrants – AirAsia’s low cost carrier strategy is to maintain efficiencies to sustain the lowest fares, thus being a barrier to new entrants
Threat of Substitute – As one of the most profitable low cost carriers, it is difficult for competitors to find enough efficiencies to become a substitute for AirAsia’s niche markets
Bargaining Power of Buyers – The more informed internet customers become, the more power they may have over AirAsia, especially if AirAsia is unable to maintain its low cost leadership position
Bargaining Power of Suppliers – Since AirAsia is the low cost leader, they may be able to force their suppliers to maintain or lower prices; they are in a better position to continue earning above average returns even if suppliers costs are increased

Conclution
and in the end the Low cost carrier strategy will have weaknesses and strengths, with the standards provided by Air Asia, they will be able to provide services and also provide strong competition especially in the field of low cost carriers and will make their competitors difficult to compete directly with Air Asia because it is able to strictly implement the Low Cost Carrier system

Rabu, 27 Maret 2019

Tugas III Managemen Pengadaan

Setelah menyelesaikan kuliah saya ingin bercita-cita menuju DB Mobility Logistics AG / Deutsche Bahn AG yang berpusat di jerman , kenapa saya memilih perusahaan ini karena saya merasa ini perusahaan DB merupakan yang terbaik baik dibidang perkeretaapian ataupun pengiriman barang baik di dalam negri maupun di luar German.

Pada awal mulai DB adalah Literatur penelitian tentang peran Deutsche Reichsbahn selama rezim Sosialis Nasional sampai pada kesimpulan dengan suara bulat: tanpa kereta api, dan khususnya tanpa Deutsche Reichsbahn, deportasi Yahudi Eropa ke kamp-kamp pemusnahan tidak akan mungkin terjadi. Selama bertahun-tahun, baik Bundesbahn di Jerman Barat dan Reichsbahn di Jerman Timur tidak mau melihat secara kritis peran yang dimainkan oleh Deutsche Reichsbahn dalam kejahatan Nazi terhadap kemanusiaan. Pada tahun 1985, tahun yang merayakan ulang tahun ke 150 dari perkeretaapian di Jerman, dewan manajemen perkeretaapian di Jerman Barat dan Timur masih menemukan kesulitan untuk menyebutkan bab sejarah perkeretaapian ini. Tak satu pun dari dua negara Jerman memiliki peringatan pusat untuk para korban deportasi oleh Reichsbahn.

DB sendiri selain memiliki bekerja di bidang kereta merekan juga bekerja di bidang cargo, customer service, rel kereta api ataupun energy terbarukan, pengiriman antar negara.
DB Logo
Anggota Dewan Pengawas Deutsche Bahn AG
Sesuai dengan Undang-Undang Codetermination Jerman, Dewan Pengawas Deutsche Bahn AG memiliki 20 anggota, di mana sepuluh adalah perwakilan pemegang saham dan sepuluh adalah perwakilan karyawan.
Sesuai dengan Undang-Undang Codetermination Jerman, Dewan Pengawas Deutsche Bahn AG memiliki 20 anggota, di mana sepuluh adalah perwakilan pemegang saham dan sepuluh adalah perwakilan karyawan. Beberapa perwakilan pemegang saham ditunjuk; yang lain dipilih oleh rapat umum tahunan. Perwakilan karyawan dipilih sesuai dengan Undang-Undang Codetermination Jerman. Republik Federal Jerman adalah pemegang saham tunggal.

Selain itu struktur management DB sangat baik dan tersusun dengan sesuai dengan kepentingan dari tujuan dan niat perusahaan tersebut.

Sumber : https://www.deutschebahn.com/en

Beginilah infromasi yang saya peroleh tentang perusahaan dimana saya ingin bekerja, karena selain ingin mengembangkan karir di luar negri terutama di bidang logistik, saya ingin mengembangkan skil dan juga usaha saya untuk dapat mampu menembus pasar Eropa.
Semoga tulisan saya bermanfaat dan mohon maaf bila ada salah-salah dalam pembuatannya.

Senin, 25 Maret 2019

Tugas II Management Pengadaan

Hobby dan Mainanku

Kembali ke tahun 2013, dimana saya pertama kali mengenal kopi karena ketidaksengajaan. Kala itu, dimana saya sedang berada di Jerman dan karena desakan kebutuhan bulanan yang mesti saya penuhi sehingga saya terjun untuk part-time sebagai barista di Starbuck Bonn. 
Starbuck Bonn, Germany
Disinilah awal mula saya memulai karir dan juga hobby yang memiliki rasa penasaran saya tentang dunia kopi yang ternyata sangat luas dan juga sangat beragam. Saya bekerja part-time di Starbuck kurang lebih selama 1 tahun, setelah itu saya pindah ke sebuah Coffee Shop yang bernama Kaffee Laden Bonn.
Andre, Carola, and Mark
Dan disinilah saya makin tertarik dengan dunia kopi, karena 3 orang tersebut yang makin saya cinta dunia kopi, dunia yang semakin lama membuat saya mengembangkan bisnis Roastery dan dunia kopi. Di tahun 2016 saya terjun sebagai juri kopi nasional sampai saat ini.
Dalam perjalanannya ada 2 alat yang membantu saya mengembangkan karir sebagai roaster dan trainer barista, Mari kita lihat alat pertama saya.
Inilah mesin Espresso Bezzera BZ16, Bezzera adalah salah satu pelopor pencipta mesin Espresso asal italia, Spesifikasi mesin ini adalah ;
Technical data BZ16 DE - PM
1 GROUP
 Power supply
 V~/Hz  
 110–120/50-60  
 220–240/50-60  
 ResistanceW13501250-1450
 Boilerlt2
 Tanklt4
 Widthmm320
 Depthmm450
 Heightmm400
 Net weightkg22,7 (S version) = 25,2 (R/TOP version)
 Gross weightkg28,2 (S version) = 30 (R/TOP version)
 Load connection (R)G 3/8"
 Drain connection (R)mmØ 10

Mesin ini yang menemani saya hampir 5 tahun terakhir dan kebetulan segala sparepart dan teknisi ada di Indonesia, sehingga saya tidak kesulitan dalam melakukan perawatan mesin ini.
Pengadaan atau harga mesin Kopi ini adalah sekitar 50 jutaan dan disediakan oleh PT. Rotaryana Indonesia, dan mereka mengadakan penjualan secara online maupun offline store sehingga kita bisa langsung mengunjungi langsung ke toko.


Dan mesin kedua yang saya miliki adalah alat roasting kopi yang saya beli di Indonesia bernama Froco 5 kg serie i, dan ini adalah product lokal yang telah banyak dipakai oleh user dari luar negri semisal thailand, inggris dan lainnya.
dan mesin ini memiliki spesifikasi sebagai berikut :
dan saya belajar bahwa semua yang diawali dengan passion dan juga hobby yang dibayar adalah hal yang menyenangkan sehingga saya selalu bangga dan senang berbagi kebahagian melalui cerita dan juga kopi yang saya sajikan untuk teman maupun sahabat barista dan teman lain yang sangat mencinta kopi Indonesia.

Berikut ini adalah beberapa foto yang bisa saya bagikan.
Event Kopi Ikhlas

Nasional Kompetisi 2017 

Surabaya Regional 2017

Juri Roasting kompetisi

Makassar Regional kompetisi

Senin, 18 Maret 2019

Management Pengadaan

SEJARAH INSTITUT TRANSPORT AND LOGISTIK TRISAKTI


Akademi Angkutan Udara Niaga (AAUN) Trisakti

Tahun 1970 STMT Trisakti dikenal dengan nama Akademi Angkutan Udara Niaga (AAUN) Trisakti. Kemudian dengan Keputusan Mendikbud No.0332/O/1985 tanggal 27 Juli 1985 berubah menjadi Akademi Administrasi Udara Niaga Trisakti.

Akademi Administrasi Udara Niaga Trisakti

Selanjutnya berdasarkan Keputusan Mendikbud No.0860/O/1986 tanggal 6 Desember 1986, status dan nama lembaga ini ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Transpor Trisakti disingkat STMT Trisakti.

Sekolah Tinggi Manajemen Transpor Trisakti

Ketika itu STMT Trisakti mengelola 2 (dua) jenjang pendidikan, yaitu: a. Jenjang Pendidikan D.III b. Jenjang Pendidikan D.IV. STMT Trisakti memperoleh izin dari DIKTI untuk menyelenggarakan Jenjang Pendidikan Diploma IV untuk Program Studi Manajemen Transpor Darat (D.IV MTD), berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nomor : 0895 / O / 1986 tanggal 29 Desember 1986.

Izin DIKTI untuk Diploma III Program Manajemen Transpor Laut

STMT Trisakti memperoleh izin dari DIKTI untuk menyelenggarakan Jenjang Pendidikan Diploma III untuk Program Studi Manajemen Transpor Laut (D.III MTL), berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 481/DIKTI/Kep/1993 tanggal 13 Agustus 1993, dengan Status TERDAFTAR.

Diploma IV (D.IV) menjadi Strata 1 (S.I) Manajemen

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 18/DIKTI/Kep/ 1998 tanggal 26 Januari 1998, Program Studi Diploma IV (D.IV) berubah menjadi Program Studi Strata 1 (S.I) Manajemen, dengan konsentrasi :
  • Manajemen Transpor Udara (MTU)
  • Manajemen Transpor Darat (MTD)
  • Manajemen Transpor Laut (MTL)

Izin menyelenggarakan Jenjang Pendidikan DIII Manajemen Logistik dan Material

Pada tahun 1998, STMT Trisakti memperoleh izin menyelenggarakan Jenjang Pendidikan Diploma III Program Studi Manajemen Logistik dan Material (D.III MLM), berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 194/DIKTI/Kep/1998 tanggal 15 Juni 1998, dengan Status Terdaftar.

Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Transportasi dan Logistik

Pada tahun 2005, STMT Trisakti memperoleh izin operasional untuk penyelenggaraan Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Transportasi dan Logistik berdasarkan surat DIKTI No. 646/D/T/2005 tanggal 3 Maret 2005.
Tahun 2018 STMT Trisakti berubah menjadi Institut Transport dan Logistik Trisakti setelah adanya beberapa jurusan baru diantaranya adalah 
  1. Prodi Teknik Dirgantara Program Sarjana, dengan konsentrasi Kebandarudaraan.
  2. Prodi Teknik Kelautan Program Sarjana, dengan konsentrasi Kepelabuhanan.
  3. Prodi Teknik Rekayasa Infrastruktur Program Sarjana dan Linkungan, dengan Konsentrasi Perkeretaapian.
Demikianlah sejarah tentang Institut Transport and Logistic Trisakti.

Sumber : http://itltrisakti.ac.id




Alasan memilih Trisakti

Alasan saya memilih Trisakti adalah selain karena salah satu Universitas pertama untuk bidang Logistik,nama Trisakti yang sudah banyak diketahui banyak orang dengan reputasinya yang baik dan juga disiplin alasan saya memilih kampus ini, selain itu juga karena akreditasi kampus dan juga prodi yang telah mendapatkan nilai A menjadi niali penting bagi saya untuk melanjutkan kuliah dan menamatkan pendidikan di ITL Trisakti.


Alasan memilih MLM

Alasan saya memilih ITL Trisakti adalah karena saya melihat adanya peluang di dalam dunia Logistik untuk mengembangkan kari dan juga pekerjaan yang saya inginkan. Terlebih lagi, Ibu saya adalah seorang PNS di kemetrian KOMINFO yang membidangi tentang kantor POS Indonesia, sehingga saya ada pandangan dan pendapat tentang ilmu kelogistikan, dan saya berfikir setiap hari kita melakukan dan membutuhkan ilmu Logistik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indonesia itu negara kepulauan yang sangat luas dan membutuhkan logistik yang sangat besar dan juga distribusi sistem yang baik sehingga dapat terintegrasi dengan baik. Dengan begitu saya sangat menginginkan dapat menggunakan ilmu kelogistikan baik di dalam kehidupan saya maupun untuk dapat bekerja di dunia Logistik.

Rencana bekerja dimana ?

Harapan saya adalah bekerja di perusahaan Germany, dengan kemampuan bahasa yang saya miliki saya berharap bisa bekerja di perusahaan Logistik milik jerman, semilsal DHL, DB Mobility Logistics AG / Deutsche Bahn AG, Kuehne + Nagel AG, Dachser SE, Rhenus Logistics SE & Co. KG. Dan didukung dengan ilmu dan juga link yang saya dapatkan di ITL Trisakti saya dapat mencapai cita-cita saya tersebut. Dan selain bekerja di perusahaan tersebut, setelah cukup untuk memiliki modal saya ingin mengembangkan bisnis Kopi yang saya mulai dari 2017 untuk menjadi lebih besar lagi dan saya mampu melakukan ekspor dan impor sendiri terutama di bidang kopi dan bercita-cita memajukan kopi Indonesia di kancah International.

Kegiatan di Kampus

Di awal semester saya sempat mengikuti kegiatan UKM Futsal di kampus, namun dengan semakin berjalannya usaha Kopi yang saya rintis dan juga kegiatan saya di komunitas kopi sebagai pengajar maupun sebagai juri sehingga saya hanya sampai awal semester 2 mengikuti kegiatan UKM di kampus dan selebihnya saya selain kuliah adalah menjalankan bisnis kopi saya.