Senin, 09 Maret 2020

Review Journal of Warehouse






Journal #1

ANALISIS SISTEM MANAJEMEN PERGUDANGAN PADA PT. TIMUR LAUT JAYA MANADOOleh:
Charles MakatengkengArrazi Bin Hasan Jan
Jacky S. B. Sumarauw

Tata Letak Gudang

Heizer dan Render (2015: 532) tata letak merupakan suatu keputusan penting yang menentukan efesiensi sebuah operasi secara jangka panjang.
Analisa

Gudang memainkan peran penting karena mereka berfungsi sebagai simpul yang mengarahkan aliran material dalam jaringan distribusi.
Pergudangan memengaruhi kinerja seluruh rantai pasokan.
Gudang tersebut mempunyai peluang bisnis yang berpotensi besar, dikarenakan lokasi gudang yang strategis. Administrasi gudang yang ada memiliki standar operasional prosedur yang jelas dan relatif efektif.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil peneltian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa aktivitas  manajemen pergudangan yang diterapkan PT. TImur Laut Jaya Manado didukung oleh sistem informasi perusahaan. Aktivitas manajemen pergudangan di PT. TImur Laut Jaya Manado terbagi menjadi 3 kegiatan utama, yaitu penerimaan (receiving), penanganan (handling) dan pengiriman (shipping). Ketiga aktivitas utama dalam manajemen pergudangan di PT. TImur Laut Jaya Manado ini dilakukan berdasarkan standar operasional prosedur yang berisi langkah-langkah yang harus dilakukan dalam ketiga aktivitas utama tersebut. Tata letak (layout) gudang PT. Timur Laut Jaya Manado memiliki masalah, yaitu kurangnya ruang gerak dalam gudang yang mengurangi efektifitas dan efisiensi aktivitas pergudangan serta berisiko kecelakaan kerja.

Journal #2
Audit Operasional, Pengendalian Internal, dan Manajemen Pergudangan: Studi pada Toserba Yogya 
Oleh :
Elsa Cintia Anugrah
Hiro Tugiman
Dedik Nur Triyanto
Menurut Ogbo, dkk. (2014), inventory is among the largest investment made and therefore logically deserves to be treated as amojor polycy variable, highly responsive to the plans and style of top management.

Analisis
Berdasarkan wawancara dan observasi, didapatkan informasi mengenai keadaan gudang yang tidak dilengkapi pintu dengan kunci otomatis atau alat akses lainnya. Selain itu, area gudang transit juga menyatu  dengan tempat kerja dan loker karyawan, sehingga pemeriksaan keamanan tidak dilakukan di pintu gudang, tetapi di pintu area tempat kerja karyawan.
Kesimpulan
Pada manajemen pergudangan Toserba Yogya Mitrabatik Tasikmalaya, menunjukkan bahwa audit operasional telah memperhatikan efisiensi dan efektivitas manajemen pergudangan, serta dapat memberikan saran atau rekomendasi perbaikan.


Journal #3

ANALISIS SISTEM MANAJEMEN PERGUDANGAN
PADA CV. PASIFIC INDAH MANADO
Oleh:
Steyssi I. W. Jacobus
Jacky S. B. Sumarauw
Analisa
Dalam sistem pergudangan ada 3 metode yang dapat diterapkan seperti yang dikemukakan oleh, Warni (2015) yaitu:
(1) FIFO (First In First Out). Metode yang digunakan dalam fifo adalah barang yang pertama kali masuk adalah yang keluar pertama kali.
(2) LIFO (Last In First Out). Metode yang digunakan dalam metode lifo adalah mengeluarkan atau menjual barang yang terakhir masuk.
(3) FEFO (First Expired First Out) adalah barang dengan masa kadaluarsa yang terdekat harus keluar lebih dulu. Metode ini biasanya diterapkan pada apotik atau toko ritel yang menjual makanan dan minuman (biasanya dalam kemasan) yang memliki masa kadaluarsa.
Sistem manajemen gudang merupakan kunci utama dalam supply chain (rantai pasok), dimana yang menjadi tujuan utama adalah mengontrol segala proses yang terjadi di dalamnya seperti shipping (pengiriman), receiving (penerimaan), putaway (penyimpanan), move (pergerakan), dan picking (pengambilan).
Kesimpulan
Sistem manajemen pergudangan yang diterapkan pada CV. Pasific Indah Manado yaitu menggunakan metode FIFO (First In First Out), dimana barang yang pertama masuk barang itulah yang akan dikeluarkan terlebih dahulu atau yang akan didistribusikan terlebih dahuluada alternatif layout gudang tersebut sudah diberikan pengelompokkan untuk barang -barang yang akan didistribusikan, dan telah diberikan ruang atau tempat yang jelas untuk barang retur (goods returns).

Journal #4
Perbaikan Manajemen Pergudangan pada PT. FSCM
Oleh ;
Zeus Abdi Yuwono
Herry Christian Palit

Pendahuluan
Permasalahan yang ada pada gudang barang jadi PT. FSCM Manufacturing Indonesia yaitu manajemen pergudangan yang ada tidak berjalan dengan baik serta penempatan barang kurang optimal sehingga memakan tempat terlalu banyak.
Perbedaan jumlah barang finish good pada gudang barang jadi tidak sesuai dengan sistem komputer yang dimiliki oleh perusahaan bernama BAAN, sehingga menyulitkan proses pengiriman karena barang aktual tidak sama dengan sistem.
Analisa
Pengoptimalan kapasitas dan area pada gudang bertujuan untuk membuat kapasitas yang ada menjadi maksimal dan area preparation serta area transit untuk membuat gudang menjadi lebih tertata.
Perbaikan standar gudang seperti pemberian label sign pada masing-masing beam rak untuk membantu fungsi dari papan FIFO dan addressing.
Penerapan key performance indicator digunakan untuk menjaga performa kerja pada gudang barang jadi perusahaan. 
Kesimpulan
Perbaikan manajemen gudang seperti mengoptimalkan kapasitas rak gudang, adanya papan FIFO dan addressing, dan perancangan layout baru membuat gudang menjadi lebih baik dan tertata.
Penambahan komputer didekat gudang membuat operator pekerja melakukan update stok secara rutin.
Perancangan usulan untuk penerapan KPI pada variabel tingkat pemenuhan order dan keakuratan stok pada sistem dengan barang aktual belum dapat berjalan karena perusahaan sedang sibuk.

Journal #5
Perancangan Gudang dan Sistem Manajemen Pergudangan di UD. Wirakarya
Oleh :
James Lee
Herry Christian Palit
Pendahuluan
Saat ini lokasi usaha UD. Wirakarya adalah gabungan antara toko dan gudang.
masalah yang menyebabkan kerugian, seperti kurangnya tempat penyimpanan yang mengakibatkan lost sales serta penataan yang tidak rapi dan rawan rusak karena disusun bertumpuk.
Perencanaan gudang diperlukan untuk membuat sistem yang lebih baik agar permasalahan tidak terjadi kembali sebagai contoh sistem manajemen dan pengaturan tata letak gudang.

Analisa

Terdapat metode dalam model persediaan probabilistik, salah satunya adalah Fixed time period system (P-model).
Penanganan Barang
UD.Wirakarya memiliki sebanyak 54 variasi produk,
yang terdiri dari tiga golongan besar jenis produk yaitu plat besi, pipa besi dan besi batang.
Dimensi dan Penyusunan Barang
Barang di gudang UD. Wirakarya dipisahkan ke dalam 3 golongan, yaitu plat besi yang penyimpanannya diletakkan di lantai dan disusun dengan cara ditumpuk, pipa besi yang disusun di rak dan dipisahkan berdasarkan ukuran, serta besi batang yang  yang juga disusun di rak, namun dengan spesifikasi khusus karena jenis ini memiliki berat dan ukuran yang besar.
Tata Letak Gudang
Penentuan tata letak gudang baru ini menggunakan algoritma CORELAP Computerized Realtionship Layout Planning).

Kesimpulan
Perancangan tata letak gudang baru UD.
Wirakarya menggunakan algoritma CORELAP yang dirancang dengan mempertimbangkan hubungan antar produk dan memberikan tempat khusus untuk masing-masing produk.
Melalui perbandingan biaya persediaan metode usulan dengan metode saat ini diketahui bahwa metode usulan memiliki biaya persediaan yang lebih kecil dari biaya persediaan saat ini.
Perbandingan ini menunjukkan bahwa metode usulan lebih baik dari metode yang digunakan saat ini sehingga layak untuk diterapkan.


Source :